Orang Tua Risaukan UN CBT
![]() | ||||
Kepala Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjungpinang |
TANJUNGPINANG
– Ujian
Nasional Computer Basic Tes UN CBT yang akan diadakan Senin (4/5) mendatang di
Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjungpinang membuat orang tua siswa risau Kamis
(30/4).
Orang tua khawatir anaknya tidak dapat mengikuti UN
yang baru pertama kali dilakukan di sekolah ini. SMPN 1 Tanjungpinang merupakaan
satu-satunya SMP yang mengikuti UN yang berbasis komputer tersebut. Untuk itu
persiapan dalam melaksanakan UN CBT sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
“Sejak Oktober lalu kita telah melakukan persiapan UN CBT. Persiapan yang kita lakukan ialah sosialisasi
kepada orang tua siswa kelas IX, dalam sosialisasi tersbut saya menyampaikan
moto peningkatan pendidikan SMP N 1 dan memberikan penjelasan kepada orang tua
siswa bahwa di tahun ini SMP N 1 akan melaksanakan UN CBT agar semua orang tua
mendukung,” ujar Yahya Kepala Sekolah SMP N 1 Tanjungpinang.
Selain itu para staff dan guru juga melakukan persiapan
seperti try out yang telah dilaksanakan lima kali diantaranya, try out pertama
dan kedua dilakukan dalam bentuk manual dan try out ketiga sampai kelima
dilaksanakan dengan menggunakan komputer. Yahya juga sudah berkoordinasi
terkait UN CBT kepada Dinas Pendidikan Provinsi, dinas Pendidikan Daerah,
Pemerintah Daerah, dan PLN dan semuanya menyambut baik.
“Bulan Maret lalu kita sudah berjumpa dengan semua
pihak yang terkait, dan Meneger PLN sudah menjamin dalam melaksanakan UN CBT
nanti tidak akan ada pemadaman, kalau pun ada PL sudah menyiapkan genset, “ kata
Yahya.
Dalam pelaksanaan UN CBT sendiri dilakukan dalam
tiga sesi selama empat hari. Sesi pertama dimulai dari pukul 07.30-09.30 yang
diikuti oleh 49 siswa, sesi kedua dari pukul 10.00-12.00 yang diikuti oleh 48
siswa dan sesi ketiga dimulai dari pukul 14.00-16.00 yang diikuti oleh 49
orang. Komputer yang dimliki oleh sekolah ini ada 50 komputer untuk dua ruangan
dengan 2 komputer cadangan disetiap ruangan.
Yahya juga mengtakan UN CBT sangat bagus dilakukan
karena banyak segi positifnya seperti tingkat pengawas yang berkurang dan
penghematan dalam penggunaan kertas selain itu tingkat kebocoran soal sangat
minim terjadi.