Sabtu, 02 Mei 2015

beritaaa

Orang Tua Risaukan UN CBT

Kepala Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjungpinang




TANJUNGPINANG – Ujian Nasional Computer Basic Tes UN CBT yang akan diadakan Senin (4/5) mendatang di Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjungpinang membuat orang tua siswa risau Kamis (30/4).

Orang tua khawatir anaknya tidak dapat mengikuti UN yang baru pertama kali dilakukan di sekolah ini. SMPN 1 Tanjungpinang merupakaan satu-satunya SMP yang mengikuti UN yang berbasis komputer tersebut. Untuk itu persiapan dalam melaksanakan UN CBT sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. 

“Sejak Oktober lalu kita telah melakukan persiapan  UN CBT. Persiapan yang kita lakukan ialah sosialisasi kepada orang tua siswa kelas IX, dalam sosialisasi tersbut saya menyampaikan moto peningkatan pendidikan SMP N 1 dan memberikan penjelasan kepada orang tua siswa bahwa di tahun ini SMP N 1 akan melaksanakan UN CBT agar semua orang tua mendukung,” ujar Yahya Kepala Sekolah SMP N 1 Tanjungpinang.

Selain itu para staff dan guru juga melakukan persiapan seperti try out yang telah dilaksanakan lima kali diantaranya, try out pertama dan kedua dilakukan dalam bentuk manual dan try out ketiga sampai kelima dilaksanakan dengan menggunakan komputer. Yahya juga sudah berkoordinasi terkait UN CBT kepada Dinas Pendidikan Provinsi, dinas Pendidikan Daerah, Pemerintah Daerah, dan PLN dan semuanya menyambut baik. 

“Bulan Maret lalu kita sudah berjumpa dengan semua pihak yang terkait, dan Meneger PLN sudah menjamin dalam melaksanakan UN CBT nanti tidak akan ada pemadaman, kalau pun ada PL sudah menyiapkan genset, “ kata Yahya.

Dalam pelaksanaan UN CBT sendiri dilakukan dalam tiga sesi selama empat hari. Sesi pertama dimulai dari pukul 07.30-09.30 yang diikuti oleh 49 siswa, sesi kedua dari pukul 10.00-12.00 yang diikuti oleh 48 siswa dan sesi ketiga dimulai dari pukul 14.00-16.00 yang diikuti oleh 49 orang. Komputer yang dimliki oleh sekolah ini ada 50 komputer untuk dua ruangan dengan 2 komputer cadangan disetiap ruangan. 

Yahya juga mengtakan UN CBT sangat bagus dilakukan karena banyak segi positifnya seperti tingkat pengawas yang berkurang dan penghematan dalam penggunaan kertas selain itu tingkat kebocoran soal sangat minim terjadi.