Rabu, 25 Februari 2015

feature

Tenda Merah Memeriahkan Imlek

Deretan lampion berwarna merah tersusun rapi dan terang untuk perayaan tahun baru imlek kali ini. Tenda merah sudah mulai mengisi sepanjang Jalan Merdeka Tanjungpinang. Masyarakat Tionghoa melambangkan merah sebagai  warna keberuntungan, tak heran jika memasuki pasar malam disebut sebagai pasar merah.
Tiga minggu waktu yang cukup singkat untuk perayaan imlek masyarakat tionghoa mulai sibuk mengecet rumah, mendesain ruang tamu, dan menghiasi rumah dengan membeli berbagai tanaman dan bunga mei hwa yang tidak boleh ketinggalan. Masyarakat tionghoa juga menyiapkan makanan khas imlek seperti jeruk, nanas, permen, kue keranjang, dan manisan yang banyak. Selain itu masyarakat tionghoa juga menyiapkan perlengkapan untuk sembahyang seperti hio, kertas sembahyang, lilin berwarna merah, dan tentunya lukisan dewa dan juga patung-patung dewa. 

Tentunya semua perlengkapan itu menurut masyarakat tionghoa akan mendatangkan rezeki. Perlengkapan tersebut sudah tersedia di pasar alam yang buka dari pukul 17.00-23.00. Pasar yang mulai beroperasi dari tanggal 3 minggu lalu ini selalu ramai oleh pengunjung. Seperti yang dikatakan oleh Akuang salah satu penjual pernak-pernik untuk perayaan imlek. (15/2)
Pasar yang dibuka sejak tanggal 3 febuari ini selalu dibanjiri oleh pengunjung. “Pasar ini selalu ramai untuk sementara saya pindah ke pasar malam ini dulu, “ujarnya. Akuang mengatakan pasar malam ini akan ditutup dua hari menjelang perayaan imlek, karena kebanyakkan masyarakat tionghoa lebih memilih berdiam diri di rumah
Omset yang Akuang dapat selama berjualan meningkat naik biasanya akuang hanya mendapatkan 1 juta perhari karena adanya imlek omsetnya menjadi 2 juta perhari. Membawa hoki bagi Akuang dan pedagang lainnya yang mayoritas tionghoa. Bagi Akuang mempersiapkan perayaan imlek juga dirasakannya barang yang wajib ada adalah buah jeruk. Menurut kepercayaan tionghoa, buah jeruk diartikan buah yang bisa membawa rezeki sejak dulu buah jeruk memiliki warna kuning keemasan yang mempunyai arti kekayaan dan kebahagian.
        Hingga saat ini, warga tionghoa masih percaya bila menyajikan jeruk pada perayaan besar seperti tahun baru imlek serta ritual lainnya, akan mendatangkan dan mendapatkan banyak rezeki. Selain itu bila imlek pastinya keluarga saling kunjung-mengunjungi dan akan menyuguhkan jeruk.
Disaat berjualan tak memuat Akuang lalai dalam mempersiapkan imlek, persiapan yang sudah iya lakuakan mengecet rumah, menghiasi rumah dan pernak pernik dan menyiapkan angpao sebanyak-banyaknya.

3 komentar: