Rabu, 29 April 2015

Seminar KBB


Sejumlah narasumber yang mengisi acara seminar sehari yang diselenggarakan oleh Komunitas Bakti Bangsa (KBB) di Asrama Haji Tanjungpinang, Rabu (29/4)


Kenyamanan Kerja Buruh Perlu Diperhatikan
TANJUNGPINANG – Hari buruh yang diperingatin dengan seminar sehari telah terlaksana dengan sukses oleh Komunitas Bakti Bangsa yang diadakan di Gedung Asrama Haji. Seminar ini membahas tentang kenyamanan buruh dalam bekerja butuh perhatian yang besar Rabu, (29/4). 

Seminar ini berjudul Membangun Sinergisitas Perusahan Bersama Tenaga Kerja Untuk Menumbuhkan Perekonomian Daerah dan Mensejahterakan Masyarakat. Hari buruh yang akan diperingatin pada tanggal (1/5) di seluruh Indonesia mendatang merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh buruh di Indonesia. 

Pasalnya perlindungan bagi para buruh di Indonesia masih minim. Di Indonesia sulit untuk menciptakan kenyaman bekerja karena pada saat mencari pekerjaan, para buruh menerima segala persyaratan oleh perusahaan dengan alasan takut tidak mendapatkan pekerjaan. 

“Buruh menderita karena terpaksa oleh pegusaha dan adnya siluman-siluman yang membuat buruh tidak tenang, “ ujarnya Cholderia Sitinjak M. H yang merupakan aktivis buruh.

Selain keterpaksaan untuk mengikuti persyaratan dari perusahan, para buruh juga tidak mendapatkan hasil yang maksimal dengan hasil kerja mereka. Kesepakatan dalam menaikan harga Umpah Minimum Kerja UMK dari perusahaan. Ketidakjelasaan dalam menaikan UMK ini membuat buruh di Indonesia masih sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih lagi para buruh banyak berasal dari pedesaan yang tergolong miskin. 

Perusahaan diharapkan mampu memikirkan kerja buruh agar dapat menumbuhkan perkenomian daerah yang baik. Sampai saat ini masih minim perusahaan yang tidak sejalan dengan buruh. Buruh selalu berprasangka buruk pada perusahaan dan menganggap perusahaan tidak memiliki program kerja yang jelas.

         


Selasa, 14 April 2015

berita baru



SMKN 1 Tanjungpinang Laksanakan UN Tiga Sesi


Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjungpinang saat dijumpai Haluan Kepri, Selasa (14/4)

TANJUNGPINANG (HK) –  Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara online pada hari kedua di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjungpinang berjalan aman yang dilaksanakan dalam tiga sesi, Selasa (14/4).

“UN berjalan dalam tiga sesi diantaranya sesi pertama tujuh ruang yang dimulai dari pukul 07.30 sampai pukul 09.30, sesi kedua ada tujuh ruang 10.30-12.30, sesi ketiga ada lima ruang 14.00-16.00 yang diikuti oleh 379 siswa,” ujar Delisbeth Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjungpinang.

Delisbeth menyebutkan bahwa ruangan untuk UN online terdiri dari 7 ruangan dalam satu ruangan terdiri dari 20 siswa yang diawasi oleh  satu orang asisten proktor dan satu pengawas silang dari dinas pendidikan. Proktor bertugas penuh dalam pelaksanaan UN secara keseluruhan. UN online yang diikuti oleh Jurusan TKJ Multimedia, Administrasi, Akutansi  Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata berlangsung selama 4 hari sejak Senin (13/4).

Pengawas 1 proktor dan 7 asisten proktor berasal dari sekolah SMKN 1 yang telah dilatih terlebih dahulu di Provinsi KEPRI. Pelaksanaan UN online di sekolah ini tidak menggunakan laptop siswa tetapi menggunakan komputer yang telah disediakan dari sekolah. Agar mempermudah siswa dalam mengerjakan soal-soal UN online.

“Kita tidak menggunakan laptop karena menyusahkan siswa yang tidak mempunyai laptop, jadi kami siapkan  40 komputer dengan jumlah keseluruhan 140 komputer. Selain itu kami juga menyediakan dua komputer cadangan dalam setiap ruangan,” ujar Delisbeth.

Untuk hasil UN online yang sedang berlangsung kali ini, tidak langsung di keluarkan oleh pemerintah pusat. Namun ketika Try Out (TO) yang sudah dilakukan tiga kali sebelum UN online berlangsung SMKN 1 selalu mengeluarkan hasil dari UN tersebut. 

Dinas Pendidikan dan Pemerintah kota telah menyiapkan semuanya dengan baik agar UN online yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. Hal ini terbukti dengan tidak adanya gangguan jaringan dan lisrtik yang terjadi saat UN ini berlangsung. 

“Semuanya aman, listtik tak ada mati-mati, selama dua hari ini siswa hadir semua, jaringan juga bagus, kemudian pemerintah juga menyiapkan BBM jenis solar dan PLN  bersiaga di sekolah selama UN berlangsung,” ujarnya lagi. 

Menurut pengawas UN, lebih mudah mengawas UN online  ketimbang mengawas UN secara manual karena tidak ada mengisi berita acara dan UN ini berlangsung selama dua jam untuk satu mata pelajaran.(Mrs)



Senin, 13 April 2015

newsss

Permudah Akses Menuju Batam

TANJUNGPINANG – Pemerintah kota Tanjungpinang kini mulai membuka jalur operasional bus perintis perum damri dari Batam menuju Tanjungpinang pada Senin (13/4).

Transportasi darat dari Jodoh menuju T.Punggur menuju Tanjung Uban menuju Sei Kecil menuju Sebong menuju Simpang Berakit menuju Trikora dan berakhir di Terminal Sei Carang. Damri ini berangkat setiap hari dimulai dari Batam (Jodoh) pukul 06.30 WIB dan dari Tanjungpinang pukul 13.30 WIB.

“Lebih mudah menuju Batam sekalian bisa jalan-jalan di Pulau Bintan,” ujar Dena salah satu pengguna Damri tersebut.

Teminal Sei Carang yang terletak di Bintan Center Km. 9 sudah lama menjadi tempat persinggahan bus, seperti bus Universitas Maritim Raja Ali haji. Dulu Damri ini sudah pernah dijalankan namun sempat terhenti karena suatu hal. Kini sudah mulai diaktifkan lagi dengan tarif yang lebih tercangkau Rp 50 ribu yang sudah termasuk ongkos penyebrangan Roro.

Masyarakat mengaku sangat dimudahkan dengan adanya penyediaan bus dari pemerintah ini. “semenjak adanya bus ini, kami tak susah lagi nak ke batam,” ujang (54).


Minggu, 12 April 2015

news



Kelulusan Sekolah tidak Ditentukan oleh UN

Kepala Sekolah SMAN 6 Senggarang


TANJUNGPINANG – Kelulusan Sekolah Menengah Atas kini tidak ditentukan oleh Ujian Nasional UN. Hal ini diperjelas oleh Yusserizal yang merupakan kepala sekolah SMAN 6 Senggarang pada Sabtu (11/4).

UN yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Senin (13/4) tidak lagi menjadi hal yang ditakuti oleh sebagian siswa. Hal ini dikarenakan UN tidak mempengaruhi 100 persen dalam kelulusan tingkat SMA sederajat. “Jadi kelulusan tidak ditentukan oleh UN tapi dari sekolah”ujar Yusserizal.

Meskipun UN tidak menentukan kelulusan tetapi sekolah dan siswa masih mempersiapkan diri untuk menghadapi UN. “Di rumah sudah saya persiapkan beberapa buku untuk saya pelajari sendiri dan saya juga mempersiapkan mental dan fisik saya untuk menghadapi UN,” ujar Muhammad Ridwan Syahril yang mengaku salah satu siswa SMAN 6 yang akan mengikuti UN.

Selain itu di sekolah SMAN 6 telah melakukan bimbel yang telah diadakan pada awal semester dan sudah dihentikan dua hari menjelang UN. Doa bersama dan bakti sosial ke panti asuhan juga dilakukan sekolah ini agar dipermudah dalam menjalankan UN kali ini. UN yang dilakukan di SMA ini masih dilakukan secara tertulis karena keterbatasan fasilitas. 

“UN Online sangat bagus dilaksanakan karena hasilnya lebih murni karena dipaju oleh waktu dan siswa juga lebih terpaju dalam belajar karena tidak adanya waktu untuk menyontek, sayangnnya fasilitas disini masih kurang memadai,” kata Yusserizal.

Yusserizal berharap 98 siswa yang mengikuti UN kali ini dapat lulus dengan nilai yang baik, agar mereka dapat melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun ingin mengikuti tes-tes dalam mencapai cita-cita mereka. 


Jumat, 10 April 2015

newss

Anak Magang Turun Ke Lampu Merah

Anak magang saat membagikan koran di Lampu Merah KM 4

Ratusan Koran Ludes

TANJUNGPINANG – Mahasiswa magang Universitas Maritim Raja Ali haji UMRAH turun ke lampu merah untuk membagikan ratusan koran secara gratis pada kamis (9/4).

Pembagian koran haluan KEPRI kepada masyarakat Tanjungpinang diadakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun Haluan KEPRI yang ke 14. Sekitar  500  koran siap untuk disebarkan di simpang lampu merah Pamedan, lampu merah Batu 6, dan Pelabuhan Bulang Linggi Tanjung Uban.

“Ini merupakan acara tahunan yang diadakan dalam memeriahkan ulang tahun KEPRI,” kata Darul Qutni yang merupakan Kepala Perwakilan Haluan KEPRI Tanjungpinang.

Kegiatan ini dimulai sejak pukul 11.00 hingga pukul 16.00 dini hari. Selain mendapatkan respon positif dari masyarakat kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.
“Bagus karena dengan koran kita dapat menambah wawasan baru, kalau bisa loper koran mau menyebarkan koran sampai ketempat-tempat terpencil,” ujar Riko satu dari masyarakat Tanjungpinang.

“Semoga Haluan KEPRI makin jaya, dan harapan-harapan diimpikan dapat terwujud di tahun ini,” kata Phasa Dena yang merupakan mahasiswa magang di Haluan Kepri.

Mahasiswa magang sejak satu minggu belakangan ini juga ikut berpartisipasi dalam memeriahkan ulang tahun KEPRI. “Kegiatan ini menambah pengalaman baru bagi saya, selain pengendaraan motor kran gratis ini juga dibagikan kepada masyarakat yang berada di Pelabuhan Linggi,” ujar Nanda.



Kamis, 09 April 2015

feature Profil

Ingin Menjadi Desainer


Semua orang pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Begitu juga dengan Dini Aulia yang memiliki cita-cita menjadi desainer. Gadis belia yang baru beranjak 19 tahun ini senang sekali melakukan hal-hal yang berhubungan dengan seni dari kecil. Mulai dari menggambar, membuat daur ulang bahan bekas, serta menjahit baju yang merupakan kegiatan sehari-harinya saat ini.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK 2 Tanjungpinang pada tahun 2014 lalu, Dini memutuskan untuk mengasah kreativitasnya dalam menjahit. Tidak tanggung-tanggung Dini memperdalam ilmunya sampai ke tanah kelahirannya Payakumbuh. Di Gracia Dini memperdalam ilmu dalam menjahit kebaya, horden dan  lain-lain.

Setelah mendapat bekal ilmu yang cukup Dini kembali ke Tanjungpinang dan ingin melanjutkan niatnya untuk membuka usaha jahit di rumahnya terlebih dahulu. “Saya buka kecil-kecilan dulu di rumah jika sudah ada dana saya ingin membuka butik bersama kawan-kawan yang dulu,” jelasnya.
Gadis kelahiran 9 september 1995 ini tidak ingin melanjutkan kuliah saat ini. “Saya mau buka usaha dulu, jika pun ingin kuliah saya ingin jurusannya busana juga agar kegiatan saya dapat terasah terus.” Berhubung jurusan Busana tidak ada di Universitas di Tanjungpinang dia pun tak ingin keluar kota untuk melanjutkan kuliah. “Saya gak mau terpisah dari ibu dan bapak,” jelasnya lagi.

Cita-cita yang di impikannya ini selalu mendapat dukungan dan motifasi dari orang-rang terdekat. Dalam hal ini, orang tua adalah pengokong semangat gadis cantik berdarah minang ini. Hal itu terlihat dari beberapa fasilitas yang telah disediakan oleh kedua orang tuanya ini.

Muklis (orang tua dini) mengaku akan membuatkan tempat khusus baginya dalam mengasah keahliannya ini. “saya berencana untuk membuatkannya ruko, agar dia semakin fokus dalam menggapai mimpinya menjadi desainer” ungkapnya.

Dini juga menambahkan, memang tidak ada hal yang sia-sia selagi kita ingin berusaha penuh keyakinan, sekolah yang tinggi bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang “tinggi” pula. Kita hanya perlu memanfaatkan kesempatan yang ada, bagaimana kita memulai hingga nanti kita dapat mengakhiri dengan hasil yang memuaskan