Jumat, 03 April 2015

feature

Mimpi Anak Jalanan 

Pendidikan merupakan jembatan untuk merubah hidup seseorang dan terbebas dari kemiskian. Sayangnya masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak seusianya. Sering kali kita jumpai anak-anak yang berkeliaran di jalan, simpang lampu merah, tempat makan, dan tempat ramai lainnya untuk melangsungkan hidupnya dengan cara menjual koran, melantunkan nyanyian indah dari suara merdunya, serta meminta-minta,  mereka sering kita sebut sebagai anak jalan.  

Mentari terus membakar kulit seorang bocah yang berusia sebelas tahun ini. Namanya Budi ia terus berjalan mengintari simpang lampu merah, rumah-rumah makan untuk menjual setumpuk koran yang ada ditangan mungilnya. Budi adalah salah satu dari sekian banyak anak jalanan yang mencari sesuap nasi. Walaupun pernah dimarahi ibunya karena menjual koran tidak membuat budi berhenti karna ia sangat tahu keadaan orang tuanya.

Budi anak kedua dari tiga saudara, Bapaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai tukang cuci membuta Budi tak dapat melanjutkan sekolahnya terbatas dengan keadaan ekonomi ia harus putus sekolah. Ia pernah mencicipin dunia pendidikan hanya sampai kelas 3 SD.


Berjalan kaki dari Tanjungunggat ke Pemuda tidak membuat Budi menyerah dalam menjalani hidupnya. Kehiduan yang begitu berat membuat ia tegar dan sabar, walaupun kini ia tidak melanjutkan sekolah tetapi ia masih belajar di rumah di temani oleh ibu dan kakaknya. Ia selalu bermimpi suatu saat nanti ia bisa mencicipin dunia pendidikan dan bermain seperti kawan ia yang lain di sekolah. Setiap orang mempunyai mimpi untuk merubah hidupnya begitu juga budi, ia masih ingin melanjutkan mimpi-mimpinya jika ada kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar