Selasa, 09 Juni 2015

Laagoii



Pembukaan Wisata Lagoi Bay 

Tanjungpinang (MN) –Pembukaan Wisata Lagoi Bay yang berada di Kecamatan Sebong, Bintan. Pembukaan wisata ini berlangsung selama sepekan mulai tanggal 31 Mei – 6 Juni 2015. 

Masyarakat Bintan dan sekitarnya ikut beramai-ramai memeriahkan pembukaan Lagoy Bay dan Plaza Lagoi ini. Minggu (31/6) Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla datang ke Bintan untuk meresmikan seluruh masjid yang ada di Kabupaten Bintan serta meresmikan Plaza Lagoi. Jusuf Kalla juga memeriahkan beberapa perusahan yang bergerak dibidang tambang.

Masyarakat yang datang tidak hanya mmenonton peresmiaan Lagoi Bay namun juga di manjakan dengan berbagai masakan khas melayu di Bintan dan sekitarnya. Selain itu masyarakat juga akan melihat berbagai pameran budaya Kepri. Semua masyarakat nampak antusias dengan wisata Lagoi Bay.

“Saya senang dapat terlibat menjadi salah satu pelaksana memeriahkan acara Lagoi Bay ini, dan sejak dari peresmiaan lagoi hingga mau penutupan ini masyarakat yang datang sangat ramai,” ujar Heni salah satu panitia pelaksana.

Acara penutupan Lagoi bay ini dimeriahkan oleh group musik Indonesia papan atas GIGI yang sangat enerjik dan memukau. Walaupun konser sempat terhenti karena diduga terjadi kericuhan namun tidak membuat penonton yang hadir untuk pergi. Mereka masih menonton hingga acara selesai.






kebersihan



Tinjau Kebersihan Laut Tanjungpinang

Tanjungpinang (MN) – Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meninjau langsung kebersihan laut di Tanjungpinang dalam memperingati hari lingkugan hidup sedunia, Jumat (5/6).

Selain meninjau langsung BLH mengajak warga untuk membersihkan laut. Lokasi yang menjadi titik utama kegiatan ini adalah Tepi Laut, Pulau Penyenngat, Pelantar 2 KUD, dan Kampung Bugis. Kegiatan tersebut melibatkan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) , Pemerintah Kota Tanjungpinang, serta Warga Tanjungpinang. 

“Kami mengutamakan laut karena Tanjungpinang dikeliling oleh laut. Kegiatan ini juga kami lakukan supaya lingkungan Tanjungpinang terbebas dari sampah. Jika tidak ada halangan tahun depan akan menyelenggarakan hal yang serupa di Bintan, kerana Bintan memiliki pesisir yang banyak,” ujar Yeri Suparna selaku Ketua BLH Kepri.

Untuk memperingatin hari lingkungan hidup sedunia tidak meriah jika tidak melibatkan anak-anak kreatif. BLH mengadakan lomba mewarnai terkait lingkungan hidup, lomba fashion show tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dengan menggunakan daur ulang sampah dan juga mengadakan lomba berbalas pantun jenaka dan lomba foto tentang lingkungan. 

“Saya senang dapat berpartisipasi dalam memperingatin hari lingkungan hidup ini, sebenarnya kalau bicara soal sampah  di laut memang sangat banyak, namun kalau bukan dari diri sendiri yang bertekat untuk tidak membuang sampah sembarang tentu laut tidak akan pernah bersih,” ujar Riko salah satu warga Tanjungpinang. 


budaya



Festival Reyog Lestarikan Budaya 

Tanjungpinang (MN) – Festival Reyog yang diadakan di Lapangan Pamedan beberapa hari yang lalu pada Senin (24/5) diharapkan dapat melestarikan budaya di tanah air.

Provinsi Kepri memiliki sembilan peserta Reyog yang berasal dari Tanjungpinang, Batam, Natuna, Anambas dan Kaimun. Diadakannya festival reyog ini bertujuan untuk memperkenalkan reyog ke masyarakat di Tanjungpinang, dan tujuan utamanya untuk melestarikan budaya reyog yang sudah ada sejak lama.

Selain itu festival reyog juga dimeriahkan oleh peserta reyog dari Malaysia dan Singapore yang berasal dari Paguyuban Indonesia untuk daerah Malaysia dan Singapore. Secara Resmi Festival ini diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan dihadiri oleh Wakil Gebenur Kepri, Wali Kota Tanjungpinang, seta Bupati Bintan. Setiap peserta akan menunjukkan keahliannya dalam bermain reyog serta kuda lumping. 

Festival dibuka sejak pukul 19.00 hingga selesai, antusias yang baik di lakukan oleh masyarakat Tanjungpinang dengan festival terbut. Mayoritas masyarakat yang datang ke festival adalah masyarakat bersuku jawa yang menetap di Tanjungpinang sejak lama. Tidak hanya orang tua festival ini juga didatangi oleh anak muda dan anak kecil, karena selain menonton festival juga terdapat stan-stan, seperti stan batu akik, stan baju reyog serta alat-alat permainan reyog diperjual belikan di stan tersebut.

“Saya senang dengan diadakannya festival budaya reyog ini, saya bisa melihat langsung bagaimana cara memainkan reyog,” ujar Sinta salah satu pengunjung.

baksos



Bakti Sosial Di Gunung Kijang 

Tanjungpinang (MN) – Mahasiswa Pencinta Alam (MAHAPALA) UMRAH mengadakan bakti sosial di Gunung Kijang pada Sabtu (24/4).

“Tidak hanya bakti sosial, kami juga mengadakan gotong royong di Gunung Kijang, penanaman bibit pohon sebanyak 150 pohon produksi dan pembagian sembako kepada warga Gunung Kijang,”ujar Fadzil Annassyah selaku Ketua Pelaksana. 

Bakti sosial ini diadakan dalam rangka memperingati hari bumi sedunia. Acara ini juga diikuti oleh beberapa mahapala yang mayoritas dari Tanjungpinang yaitu MAHAPALA STAI MU Tanjungpinang, MAHAPALA Hang Tuah Sekolah Tinggi Sosial Dan Politik, MAHAPALA Raja Ali Haji, MAHAPALA Sekolah Tinggi Teknologi Informasi dan MAHAPALA Universitas Negeri Batam (UNIBA).

Selain itu penyelenggaan kegiatan ini juga termaksud kedalam porgram kerja PKD, karena melihat  kondisi Gunung Kijang saat ini terjadi penggarapan liar. .

aksi demo


Aksi Pendemo di Lapangan Pamedan



Tanjungpinang – Aksi para pendemo yang telah berkumpul sejak pagi pada Senin (8/6) menghadang 8 Bus UMRAH yang berada di lapangan Pamedan Jalan Ahmad Yani Km 4.

Sebagian dari pendemo berusaha memaksa mahasiswa lain yang ingin kuliah di UMRAH Senggaang dan Dompak. Kejadian ini berhenti setelah, salah seorang anggota Satlantas Tanjungpinang yang bertugas. Kemudia para mahasiswa melanjutkan perjalan mereka menuju kampus. 

“Kalau mereka berani mempertanggung jawabkan pekerjaan kami, kami akan dukung mereka untuk demo ke kantor PLN. Tetapi kan kenyataannya gak ada jadi jangan ganggu kami yang sedang bekerja ini,” ujar Armadi salah satu sopir bus.

Aksi demo ini terdiri sekitar 20 orang mahasiswa yang menamakan dengan Aktivis Forum Silahturahmi Mahasiswa. Mereka ingin berunjuk rasa di depan kantor PLN Tanjungpinang yang tidak transparan tentang status kelistrikan di Tanjungpinang.