Festival Reyog Lestarikan Budaya
Tanjungpinang (MN)
– Festival Reyog yang diadakan di Lapangan Pamedan beberapa hari yang lalu pada
Senin (24/5) diharapkan dapat melestarikan budaya di tanah air.
Provinsi
Kepri memiliki sembilan peserta Reyog yang berasal dari Tanjungpinang, Batam,
Natuna, Anambas dan Kaimun. Diadakannya festival reyog ini bertujuan untuk
memperkenalkan reyog ke masyarakat di Tanjungpinang, dan tujuan utamanya untuk
melestarikan budaya reyog yang sudah ada sejak lama.
Selain
itu festival reyog juga dimeriahkan oleh peserta reyog dari Malaysia dan
Singapore yang berasal dari Paguyuban Indonesia untuk daerah Malaysia dan
Singapore. Secara Resmi Festival ini diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan
dihadiri oleh Wakil Gebenur Kepri, Wali Kota Tanjungpinang, seta Bupati Bintan.
Setiap peserta akan menunjukkan keahliannya dalam bermain reyog serta kuda
lumping.
Festival
dibuka sejak pukul 19.00 hingga selesai, antusias yang baik di lakukan oleh
masyarakat Tanjungpinang dengan festival terbut. Mayoritas masyarakat yang
datang ke festival adalah masyarakat bersuku jawa yang menetap di Tanjungpinang
sejak lama. Tidak hanya orang tua festival ini juga didatangi oleh anak muda
dan anak kecil, karena selain menonton festival juga terdapat stan-stan,
seperti stan batu akik, stan baju reyog serta alat-alat permainan reyog
diperjual belikan di stan tersebut.
“Saya
senang dengan diadakannya festival budaya reyog ini, saya bisa melihat langsung
bagaimana cara memainkan reyog,” ujar Sinta salah satu pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar