Selasa, 24 Maret 2015

berita lagii


GPS Mudahkan Penelitian

GPS Logger

Tanjungpinang –Melakukan penelitian dapat dimudahkan dengan menggunakan GPS logger. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa dari universitas Chiba Jepang yang bernama Akhmad Arifin Hadi melakukan Penelitian  di Hutan Lindung Bukit Kucing pada Kamis (24/3).

“Kalau observasi menggunakan kuesioner sepertinya sudah banyak dilakukan peneliti, tapi saya ingin menggunakan alat teknologi agar mempermudah observasi saya,” ujar Akhmad.

Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi Akhmad memanfaatkanGallons Per Second(GPS) untuk mempermudah observasi di lapangan. “GPS ini berguna untuk menentukan posisi geografis responden,” ujarnya lagi.Setiap tiga detik GPS ini menangkap posisi georgafis untuk melihat hasilnya ketika di transfer ke Google Earth.

Reponden yang saya tuju dalam melakukan penelitian untuk menentukan titik atau lokasi yang menarik dari hutan lindung di Bukit Kucing ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang berada di Tanjungpinang. Disamping itu manfaat dari penelitian ini memperkenalkan Hutan Lindung ke international dengan melalui Publikasi Jurnal International.

“Dengan pengenalan GPS logger ini kepada mahasiswa dapat mempermudah juga saat kami melakukan tracking,” ujar Ari Susanto mahasiswa yang mengikuti penelitian.

Para mahasiswa diharapkan melakukan tracking dan berhenti jika terdapat pemandangan yang indah. Hutan lindung memiliki potensi yang besar dengan hutan lindung yang sudah ternama. Diharapkan semua masyarakat Tanjungpinang sama-sama menjaga hutan lindung ini agar tetap terjaga keasriannya.





news



Pelestarian Hutan Lindung Bukit Kucing

Hutan Lindung Bukit Kucing

Tanjungpinang–Seorang peneliti yang bernama Akhmad Arifin Hadi melakukan “Workshop  Study Preferensi Hutan Lindung Bukit Kucing” pada Rabu (24/3) di Aula kampus UMRAH Dompak. Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam melestarikan hutan lindung di Bukit Kucing.

“Hutan Lindung Bukit Kucing merupakan satu satunya hutan yang berada ditengah kota”ujar  Dinas Kehutanan Muhammad Syukri. Beliau sangat menyambut baik dengan Workshop yang diadakan Akhmad, dengan mengajak mahasiswa terjun langsung untuk melihat pemandangan dan keistimewaan dari hutan lindung Bukit Kucing diharapkan dapat membantu dalam menjaga hutan lindung tersebut.

Tanjungpinang memiliki dua hutan lindung yaitu hutan lindung di Bukit Kucing dan hutan lindung di Sungai Pulai. “Sudah ada 14 orang yang menjaga hutan lindung Bukit Kucing ini dengan luas 54,4 hektar ini,” ujarnya lagi.

“Jadikan hutan bagian dari kalian dan dikelolah dengan baik, jika kalian menjadikan hutan bagian dari kalian makan kalian akan menjaganya dengan baik,” ujar Akhmad saat sedang mengisi Workshop  Study Preferensi Hutan Lindung Bukit Kucing.

Hutan lindung memiliki fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan. Fungsi tersebut dapat mejadi landasan dasar dalam memelihara hutan lindung.

“Dengan adannya Workshop  Study Preferensi Hutan Lindung Bukit Kucing ini saya lebih mengetahui manfaat dari hutan lindung dan saya ingin menjaga hutan lindung ini,”ujar Riko yang merupakan mahasiswa UMRAH.

Hutan lindung Bukit Kucing dapat dijadikan sebagai objek penelitian, tempat wisata karna dalam hutan lindung bukit kucing juga terdapat tempat pemandian, batu menangis, melihat pemandangan kota dari bukit kucing.


Senin, 23 Maret 2015



Kelenteng Beringin Pulau Senggarang

Pulau Senggarang sejak tahun 1811 telah memiliki sebuah kelenteng yang diberi nama Kelenteng Beringin. Kelenteng Beringin ini dibangun oleh Kapiten Cina Chiao Ch’en. Nama asli klanteng ini adalah Kelenteng Tien Shang Miao, tetapi masyarakat disana lebih senang memanggil kelenteng tersebut dengan sebutan Kelenteng Beringin.

Letak kelenteng beringin ini tidak jauh dari pantai tepatnya disamping kedai kopi depan SD Negeri 01 Senggarang. Kelenteng ini sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang dan Belanda di Indonesia. Kira-kira 200 tahun yang lalu kelenteng ini merupakan sebuah rumah tempat tinggal Kapitang. Beliau adalah seorang penghulu di Desa Senggarang. Setelah jabatanya berakhir rumah ini dijadikan tempat ibadah masyarakat Cina yang tinggal disana.

Karena usianya yang sudah tua bangunan tersebut banyak ditumbuhi pohon beringin yang menutupi atap dinding bagian luar. Isi di dalam kelenteng ini tidak ada yang beda dengan kelenteng-kelenteng pada umumnya.

Kelenteng Beringin ini dibuka setiap hari, menurut Hasan salah seorang penjanga Kelenteng Beringin ini setiap harinya dikunjungi oleh para wisatawan baik dari luar atau lokal. Wisatawan yang sering berkunjung untuk sekedar berdoa banyak berasal dari Singapore. Hasan juga mengutarakan bahwa dari dulu hingga sekarang Kelenteng Beringin ini tidak mengalami perubahan yang total. Karena masyarakat sana juga tidak ingin mmenghapuskan sejarah di Kelenteng tersebut. Sekarang Kelenteng ini menjadi tempat ibadah dan tempat wisata untuk meramaikan Pulau Senggarang.

Pulau Senggarang merupakan salah satu objek wisata di pulau Kepri yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Pulau ini adalah pemukiman etnis Cina yang telah ada ssejak ratusan tahun yang lalu di Bintan. Sampai sekarang, para penduduknya yang ramah dan masih memegang teguh adat leluhurnya serta rumah-rumah yang berada di pelantar atau di atas air, menjadi keunikan tersendiri yang ditawarkan oleh obejek wisata disini.

Tak heran jika pulau ini memiliki banyak sekali kelenteng. Seperti Kelenteng Sung Te Kong Keleteng Marco, Kelenteng Tay Ti Kong dan Kelenteng Beringin yang merupakan kelenteng tertua dari kelenteng yang lain.




feature

Wanita Tangguh dari Medan 

Matahari belum menampakan dirinya ayam pun belum bersahut-sahutan berkokok untuk menyambut datangnya pagi. Keadaan seperti ini membuat manusia masih banyak berada dalam balutan selimut dan piama mereka masing-masing. Lain halnya dengan ibu Oma yang sudah berada di dalam pasar untuk melakukan tawar menawar dengan penjual disana.

Demi melanjutkan kehidupan yang lebih baik ibu Oma merantau dari medan menuju tanah melayu ini pada tahun 1996. Memiliki suami TNI tidak menjanjikan kebahagian untuk ibu Oma. Selain gaji TNI yang masih tergolong kecil dan terlebih Beliau ditinggal tugas oleh suaminya ke pulau Bintan. Tinggallah ibu Oma yang menjadi tulang rusuk keluarga.

Bekal petani yang ia dapati dulu membuat beliau harus berkerja keras bersaing di Tanjungpinang ini. Membawa 4 orang anak yang masih haus akan dunia pendidikan membuat beliau semangat untuk merubah kehidupannya. Kediaman yang mereka tinggali adalah sebuah gubuk kecil yang terletak di Jalan Pancur. Walaupun tak sesuai dengan harapan mereka mau tak mau mereka harus menjalani cobaan ini.

Dari gubuk itulah ibu Oma memulai meintis usaha dengan membuka warung kecil-kecilan. Tawar-menawar ia lakukan setiap pagi di pasar untuk mengisi warung kecil beliau. Setelah menabung dari hasil dagangan beliau. Akhirnya, beliau dapat mengkredit sebuah rumah kecil yang berada di jalan haji hungar.

Melihat perkembangan warung yang ia kelolah sendiri akhirya ibu Oma memberanikan diri meminjam uang untuk memperluas usahanya tersebut ke salah satu retenir. Bukanya untung yang beliau dapatkan malah kerugian yang semakin membesar karna bunga dari pinjaman retenir yang sangat banyak. Hingga akhirnya beliau harus melepaskan rumah yang ia cicil dari hasil jerih payahnya sendiri.

Mimpi untuk sukses dan merubah nasib tak pernah hilang dalam hati beliau. Beliau Mendapatkan tawaran untuk berjualan di kantin SMK 1 tempat ia menyekolahkan anak pertamanya. Dua bulan menjadi penjual di kantin SMK beliau mendapatkan tawaran memasarkan produk makanan ringan yang bernama Welco dari temannya. Seakan tak ingin menyiakan kesematan emas ini. Ibu Oma berusaha dengan mengerahkan tenaga dan pikiran ibu Oma dapat memasarkan produk Welco ini sampai ke Senggarang dan Kampung Bugis.

Roda sudah mulai berputar, dari pemasaran produk Welco yang semakin meluas membuat ekonomi ibu Oma semakin maju. Banyak sekali lika liku yang ia hadapi ketika memasarkan produk tersebut. Disaat produk tersebut sudah meluas ia mempunyai karyawan yang mengkhianatinya sampai akhirnya ia jatuh kembali ke roda yang paling bawah.

Gulung tikar yang selalu ia alami tak membuat pendiriannya runtuh. Ia memulai usaha dari bawah dengan berjualan jus. Dan sampai akhirnya ia dapat memiliki beberapa stand kaset dan pulsa di berbagai swalayan. Kehidupan yang lebih baik sudah ia rasakan saat ini.


Gagal Lulus SMP, Jadi Pengusaha Lele

Apakah menjadi seorang pengusaha harus menempuh pendidikan yang tinggi ? Pendidikan yang tinggi adalah impian setiap orang untuk menaiki derajat sosial atau ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Tapi apa jadinya jika seseorang hanya bertamatan SD ?

Keberhasilan Raharjo (35) mengembangkan usahanya seperti saat ini tentu tak lepas dari mental bajanya yang patang menyerah. Meskipun ia tidak menempuh pendidikan hingga SMP, dia berhasil mengembangkan usaha pembenihan ikan lele di Jalan Nusantara Km 15 Kijang.

Pengembangan usahanya saat ini tidak main-main. Pak Raharjo bersama dua orang pekerjanya yang tak lain adalah abg dan adeknya sendiri, mengawasi, merawat sekitar 24 kolam lele, dan menabur pakan untuk benih ikan secara tepat waktu dan tepat takaranya. Kolam ikan itu tampak unik karena dibuat khusus dengan menggunakan terpal warna biru putih yang biasa digunakan untuk tenda.

Hasil yang didapatinya, merupakan berkat jerih payah selama menekuni budidaya ikan lele tersebut. Rasanya, setimpal dengan apa yang telah diusahakannya selama ini. Ketertarikan Raharjo menekuni usaha lkan itu, berawal dari keinginannya sendiri. “Saya ingin merubah nasib saya mana tahu rezeki saya ada di usaha ikan lele ini” ujar Raharjo.

Tahun 1997, merupakan tahun bersejarah bagi Raharjo pasalnya, itulah awal Dia merintis karir sebagai pengusaha ikan lele. Beliau bekerja dengan seoarang pengusaha lele bernama Andre yang berada tidak jauh dari rumahnya.  Selama setahun lebih Raharjo bekerja dengan Kerajinan, ketekunan, dan kegigihan dalam mengurus lele peliharaan Andre tersebut membuat Andre memberikan induk lele dengan kemurahan hatinya.

Pemberian dari Andre tidak disia-siakan oleh Raharjo. Dengan ilmu yang ia dapat selama setahun itu ia segera membuat kolam ikan lele yang berada depan rumahnya sendiri. Kolam ikan lele tersebut telah mendapatkan bibit lele yang unggul. Beliau pernah mengalami pasang surut dalam membuka usaha. Memiliki karyawan tentu dapat membuat beliau tidak keletihan dalam mengurus lele. Tapi ternyata karyawan beliau menjual lele tersebut tanpa sepengetahuan Raharjo. Dengan rasa kesal raharjo memberhentikan ketiga karyawannya tersebut dan sekarang beliau hanya dibantu oleh kakak dan adeknya.

Usaha lele beliau juga sempat mengalami penurunan karna ekspor lele yang terlalu tinggi dari Malaysia. Sehingga lele yang ada di lokal tidak laku banyak. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karna pemerintah Kota Tanjungpinang segera memberhentikan ekspor dari malaysia dan memutuskan untuk menggunakan lele lokal.Saat ini, Raharjo dapat bernafas lega, karena selain terbilang ahli dalam pembibitan ikan lele, Dia juga telah mampu bepenghasilan cukup tinggi. Untuk stok bibit dalam setiap bulannya Raharjo mengaku, menyiapkan sekitar 500 ribu ekor bibit lele. Raharjo juga mempunyai langganan tetap  menjual lelenya di pasar dan tempat makan yang ada di Bintan.

Selain berwirausaha untuk mencari keuntungan, Raharjo juga menjadi motifasi bagi teman-temannya ddan keluargannya. Meskipun beliau tidak menempuh pendidikan yang tinggi tapi beliau selalu mengusahakan yang terbaik buat anaknya agar mendapatkan pendidikan hingga ke Peguruan Tinggi adalah impian beliau saat ini. 


feature

Sanggar Bahasa Gratis untuk Anak-Anak Kampung Jawa

Rumah mungil yang berukuran 20 x 25 meter kini menjadi rumah kedua bagi anak-anak yang tinggal di kampung jawa dan sekitarnya. Rumah yang berwarna putih ini dahulunya tempat perpustakaan yang sangat sepi dan jarang sekali disinggahin oleh anak-anak di sana. Karna kurangnya minat membaca dan fasilitas buku-buku yang kurang lengkap, mereka lebih senang menghabiskan masa kanak-kanak mereka dengan bermain sepeda di luar.

            Sejak dua bulan yang lalu dibentuknya sanggar bahasa atau belajar gratis para orang tua meminta mereka mengurangi waktu bermain mereka. Walaupun gak banyak sekitar 40 anak sudah menduduki kursi yang ada di sanggar bahasa tersebut. Anak SD lebih dominan dari anak SMP dan SMA mereka membawa kecerian dan gelak tawa di ruangan tersebut.

            Dua tahun yang lalu Muharroni sudah merancang kegiatan sanggar  bahasa ini karna banyaknya kendala yang menghambat maka kegiatan tersebut baru terwujud sekarang. Tujuan dari kegiatan ini untuk mencerdaskan anak-anak kampung jawa dan memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak terikat oleh les di luar sekolah  agar tetap mendapatkan pelajaran tambahan tanpa biaya sedikit pun. Modal nekat Muharroni dan Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang umumnya semester 3 menjadi tenaga pengajar di sini.

            “ Dengan adanya sanggar ini kita coba untuk menyetarakan prestasi mereka dibidang akademik maupun nonakademik secara bersama-sama, tapi ini hanya sebatas usaha seandainya tidak tercapai kita tawakal aja.” Ujar Muharroni.


            Muharroni merangkul mahasiswa FKIP Umrah sebagai pengajar yang siap untuk tidak digaji. Para mahasiswa ini menyebarkan ilmu sesuai dengan pelajaran yang mereka kuasai. Karna masih terdapat kekurangan dalam mengajar mahasiswa Muharroni ingin menambah tenaga pengajar seperti guru-guru sekolah yang benar-benar memahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terutama di khususkan untuk anak-anak yang sudah duduk di kelas 6 SD, 3 SMP dan 3 SMA yang akan menghadapi Ujian Nasional dan mendapatkan nilai terbaik saat kelulusan kelak. Dan tentunya pengajar ahli ini bersedia rela tidak di gaji karna kegiatan ini adalah kegiatan sosial.

Jumat, 20 Maret 2015




Tanjungpinang – Pembukaan Pameran Polres Tanjungpinang yang diadakan di lapangan Polres Tanjungpinang Km 4 sekaligus mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat. Pembukaan ini diadakan pada Rabu (17/3) pukul 16.00 WIB yang dibuka langsung oleh Lis Darmansyah Wali Kota Tanjungpinang.

Sosialisasi yang dilakukan seperti pembukaan pendaftaran polri dan pengenalan alat-alat polri. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan ingin melihat animo masyarakat Tanjungpinang terhadap Polri dan ingin mendekatkan diri kepada masyarakat di Tanjungpinang. Pameran ini dibuka untuk masyarakat umum di Tanjungpinang.

Pembukaan pendaftaran polri dibuka dari pukul 09.00 hingga pukul 18.00 pameran dibuka mulai pukul 14.00 hingga 22.00. Pameran ini juga diisi oleh beberapa stan seperti stan batu akik yang stan mobil dan motor, stan Bazar untuk ibu-ibu bayangkari, stan Bank BRI dan penampilan group band yang diisi oleh polri. Stan yang ada dipameran tersebut tanpa dipungut biaya.

“kami hanya ingin mengetahui animo masyarakat terhadap polri, karena besar kecilnya animo akan mempengaruhi kouta penerimaan polri,” ujar Yudi yang merupakan panitia dalam acara pameran tersebut. Animo masyarakat di Tanjungpinang cukup besar pada tahun 2013-2014. Untuk pendataan ini ada berkas-berkas yang harus dipenuhi seperti Kartu Tanda Penduduk, Akta kelahiran, Kartu Keluarga, dan lain-lain.

“Sebenarnya pendaftaran sampai saat ini belum ada buka dari Mabes Polri dan bisa daftar melalui online dengan website www.penerimaanpolri.com “ ujarnya. Pendaftaran mungkin akan dibuka pada akhir April dan kami tidak membantu peserta dalam pendaftaran.

Sosialisasi sudah dilakukan pada berbagai sekolah-sekolah yang ada di Tanjungpinang. Dan mendapatkan respon baik dari para pendaftar yang kebanyakan anak sekolah.

berita


Trayek Jalan Sebatas Pajangan
Trayek di Pasar Baru 


Tanjungpinang – Trayek jalan yang berada di Pasar Baru kini hanya sebatas pajangan. hal ini diungkapkan oleh sopir angkot yang sering melakukan transaksi penumpang di Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Rabu (18/3).

“Saya pernah mengikuti trayek ini tai sekarang sudah tak berfungsi lagi,” ujar sopir angkot yang mengaku bernama Sapari. Trayek ini dianggap membuat penumpang dan sopir angkot kesulitan dalam melaksanakannya. Karena penumpang harus menaiki angkot dua sampai tiga kali jika ingin berpergian ke Kijang atau ke Km 10.

Sapari menjelaskan, trayek jalan ini sudah ada sejak tahun 2005 dan berfungsi hanya satu tahun. Selain mempunyai kesulitan dalam pelaksanaanya trayek ini juga merugikan bagi sopir angkot jika di letakkan di daerah trayek yang jarang ada penumpangnya seperti Dompak, Sei Carang, Senggarang.

“Jika palang trayek ini dilepas tentu akan memerlukan biaya yang besar,” ujar Nofrianto merupakan pegawai Dishub yang sedang bertugas di Pasar Baru.

Beliau mengatakan Trayek ini akan dijalankan lagi dalam waktu dekat mungkin tahun depan. Dengan trayek ini mungkin sopir angkot tidak berebut penumpang lagi dan penumpang tidak perlu bigung lagi dalam menggunakan transportasi umum, karena terlah tertulis wilayah trayek A, B, atau C di angkot.

Kini di tempat trayek tersbut telah dijadikan sub terminal angkot yang selalu diawasi oleh pegawai-pegawai Dishub. Sopir angkot hanya mempunyai dua jalur dari pasar ke Km 5 dan dari Km 5 ke kijang atau ke  Km 10.



Rabu, 11 Maret 2015

Straight news

Pelabuhan Tikus Rugikan Tanjungpinang

Pelabuhan Tikus Di Dompak 

Tanjungpinang – Pelabuhan Tikus sangat merugikan pemasukan kota Tanjungpinang. Daerah yang merupakan pelabuhan tikus yang ada di Tanjungpinang ialah di Dompak, Rimba Jaya, KM 5. “Pemasukan di Tanjungpinang jadi tak ada semenjak ada pelabuhan ini,” ujar Galis Verig Afrianto salah satu TNI  AL Lanudal Tanjungpinang yang sedang mengawasi Pelabuhan Tikus pada Rabu (11/3) di Dompak.

Hal ini disebabkan karena barang-barang yang keluar masuk di pelabuhan itu tidak melalui Bea Cukai dan tidak membayar ongkus dipelabuhan, sehingga tidak ada pemasukan bagi pemerintah Tanjungpinang. bukan hanya Tanjungpinang yang mempunyai pelabuhan tikus tapi banyak wilayah kepri yang memiliki pelabuhan tikus

“Posisi Kepri yang berbatasan dengan Singapura, diakui sebagai potensi dalam pengembangan ekonomi. Namun disisi lain, ternyata Kepri masih dinilai sebagai daerah paling rawan dalam penyeledupan,”ujarnya.

Kepri dinilai sangat strategis, karena berada di wilayah perairan internasional. Dimana Kepri dekat Selat Malaka dan Laut China Selatan. Selain Singapura dan Malaysia, Kepri juga berbatasan dengan laut Thailand beserta Vietnam.

Dalam menangani masalah ini  Bea Cukai Khusus Kepri mulai kewalahan mengatasi barang masuk melalui pelabuhan tikus di Tanjungpinang. Pasalnya, jumlah pelabuhan tikus sudah terlalu banyak yang dijadikan pintu keluar masuk barang di Tanjungpinang. Padahal beberapa wilayah di sekitar Batam tidak masuk dalam kawasan FTZ hingga hal ini menyulitkan bagi Bea Cukai dalam melakukan pengawasan.

“Pelabuhan Tikus yang sering kami patroli adalah pelabuhan tikus yang ada di Batam dan Tanjungpinang,” ujar Galis lagi. Dan banyak sekali pelabuhan di sana yang termasuk salah satu pelabuhan tikus .

 “kalau tidak segera dibasmi mau jadi apa negara ini ?” ujar Sinta salah satu Mahasiswa UMRAH. Sinta tidak menyalahkan pemerintah Kepri dalam hal ini. Namun dia menilai, pemerintah pusat kurang memperhatikan di Kepri. Kurang perhatian yang dinilai kurang, utamanya dalam pengamanan di daerah terluar.

“kami dipercayai untuk mengintai pelabuhan-pelabuhan kecil  yang ada di Kepri khususnya Tanjungpinang melalui pesawat,” ujar Deri salah satu TNI AL. Beliau mengatakan pekerjaan ini sudah termasuk pekerjaan rutin karena TNI masih termasuk dalam SKPD Tanjungpinang.

Untuk tindak selanjutnya mereka akan menyerahkan laporan dari patroli pelabuhan tikus  kepada komanda. Dan saat rapat SKPD akan disampaikan temuan-temuan tersebut kemudian akan ditindak lanjuti oleh Dinas Perhubungan Laut.


Kami mengharapkan dengan patroli rutin dapat membuat mereka jera untuk tidak melakukan pelabuhan tikus tersebut. Agar Tanjungpinang lebih terarah dalam pemasukan daerah.

Minggu, 08 Maret 2015

Berita

Jelajahi Batu Permata Pulau Bintan dan Nusantara

Bambang saat mempromosikan batu Bintan

Tanjungpinang – Para pencinta batu akik mulai meramaikan Promosi Batu Permata Bintan dan Nusantara  yang diadakan di Bintan Expo Center  Jalan Ahmad Yani Km 4 pada  Minggu (8/3) pukul 19.00. Promosi  batu Bintan ini dibuka pada hari sabtu (7/3), pemotongan pitapun dilakukan oleh Karya Hermawan yang merupakan ketua umum dari panitia Promosi  batu Bintan dan Nusantara.

Promosi yang diadakaan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan  bertujuan untuk mewujudkan potensi batu lokal dan mempererat tali silahturahmi antar sesama pencinta batu akik. banyak sekali jenis batu yang dipamerkan salah satunya solar batu raja yang merupakan batu asli dari pulau Bintan sendiri.

“Kami lebih memfokuskan batu yang dihasilkan dari Bintan, tapi ada juga kok batu dari luar,” ujar salah satu panitia yang mengaku bernama Bambang. Promosi ini diadakan dari tanggal 7 sampai 15 maret dan dari pukul 10.00 sampai 22.00 ramai dikunjungi oleh para pria dan ibu-ibu.

Mereka lebih mengincar bahan batu akik saja dengan harga Rp 50 ribu “Saya lebih suka membeli bahan batunya biar lebih kreatif  dalam mendesain batunya,” ujar salah satu pengunjung yang bernama Fauzi. Seakan tidak ingin ketinggalan , ada juga komunitas batu yang ikut memeriahkan acara ini Batu Akik Permata (BAP), Gurindam Gamstone Comunity, dan Benten Gamstone Comunity.

“Dalam sehari saja promosi batu ini sudah menghasilkan 8 juta, semakin malam pengunjung- nya juga semakin ramai,” ujar Bambang. Selain menjual bahan batu akik disini juga menjual cincin dan bahan perkilonya. Cincin dijual dengan harga Rp 70 ribu dan bahan batu satu kilonya dijual Rp 500 ribu sedangkan cincin yang sudah jadi laku dengan harga Rp 350 ribu sampai 2 juta. Dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Di promosi batu ini juga menyediakan jasa mengasah batu tentunya.


Sabtu, 07 Maret 2015

Donat Kentang Ria Terlaris di Tanjungpinang 

Donat Kentang Ria di Swalayan Kurnia Km 5

Tanjungpinang – Makanan ringan yang banyak dicari oleh warga di Ibu Kota KEPRI ini salah satunnya Donat Kentang Ria. Makanan yang sudah ada sejak tahun 2011 ini mampu memberikan pekerjaan bagi ibu rumah tangga yang bernama Mujinem saat dikunjungi, jumat (06/3) sekitar pukul 14.00 di Swalayan Kurnia Km 5 bawah Tanjungpinang.

Makanan dengan bahan baku kentang, tepung terigu, gula, telor, mentega, pengembang kue, garam, tepung susu dan air ini sudah mendapatkan sertifikat halal dari dinas kesahatan. “Nama Donat kentang ria ini berasal dari kerjasama dengan ayam penyet ria, namun sekarang usaha donat ini  sudah dipegang oleh ibu Yulia Ria dan tidak ingin merubah nama usaha yang sudah terbentuk lama,”jelas Mujinem.

Yulia  membuat usah donat kentang ria ini karena terinspirasi dengan donat kentang yang ada di Surabaya,  “Donat kentang disana sangat laris makanya saya membuka usaha yang sama di Tanjungpinang,” ujar Yulia. Omset yang didapat selama empat tahun menjalani usaha ini selalu menigkat naik walaupun terdapat pasang surutnya.

Harga dari donat ini sendiri sangat terjangkau bagi semua kalangan hanya dengan Rp 10 ribu dapat membeli 5 buah donat sedangkan donat cokelat dengan Rp 2 ribu 5 ratus. Donat kentang ria sudah membuka cabang di Swalayan Welcome km 9, Swalayan Bintan 21 km 3 dan Swalayan Kurnia km 5. Selain menjual donat, Mujinem juga menjual epok-epok, risol dan lemper, donat kentang ria dibuka pukul 11.00 sampai 21.00.

“Pekerjaan ini sangat menyenangkan bagi saya gaji yang saya dapat bisa mencapai 1,9 juta perbulannya, lumayan dapat membantu ekonomi keluarga,”ujar Mujinem. Jika donat kentang sudah tidak laris lagi Mujinem ingin membuat variasi donat dengan berbagai hiasan diatasnya agar dapat menarik pembeli.




Jumat, 06 Maret 2015

   Demam Batu Akik Beri Kehidupan


Batu akik sapir di Pasar Baru, Tanjungpinang


Tanjungpinang – Demam batu akik yang juga menjalar di kota melayu ini membuat sebagian orang memilih untuk merubah karir menjadi seorang pedangang batu akik. Batu akik memberikan kehidupan bagi keluarga Sapir saat ditemui Jumat (6/3) sekitar Pukul 15.00 di Pasar Baru Jalan Merdeka Tanjungpinang kota. 

Kini batu mulia jenis turmalin ini sangat diincar oleh para kolektor dan pencinta batu di wilayah Kepulauan Riau (KEPRI). Karena keberagaman dan keunikan batunya Sapir memanfaatkan batu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi ini. “Saya membeli batu ini dari beberapa orang pencari batu di Bintan dengan harga yang murah, dan untungnya lumyan untuk keluarga saya,”ujanya.

Batu ini dijual sesuai ukuran batu dan jenis batunya, contohnya saja batu turmalin jenis dua atau tiga warna sebesar jempol orang dewasa laku dijual di pasaran mencapai Rp 2 juta atau Rp 3 juta namun ada juga batu yang dijual berkisaran Rp 100 ribu.

Impian itu pula yang menggerakan niat bagi pria 42 tahun ini. Sapir dengan yakin mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya sebagai pegawai di salah satu toko mas di Pasar Baru. Keahliannya dalam mendesain cincin membuatnya tidak cangung lagi dalam membuka usahanya ini.

“Saya baru membuka dagangan batu akik ini tiga bulan yang lalu dan omset yang saya dapat selalu meningkat naik,”ujarnya dengan nada bangga. Desain cincin yang beliau jual juga sangat menarik dan dikirim langsung dari Jakarta.

Sapir membuka dagangannya sejak pukul 09.00 hingga 16.00. menjelang sore dagangan Sapir ini telah ramai dikunjungi oleh para pria, wanita, dan anak-anak. Batu akik ternyata tidak hanya ditujukan pada pria saja namun batu akik juga memikat hati para wanita dan anak-anak. Bahkan sekarang sudah ada klub batu akik yang terkenal dengan singkatan BAP.